Lia Sylvia Dewi, Mahasiswa Semester 4 PBSI UPI, Juara 1 Duta Baca Jawa Barat

Lia Sylvia Dewi Universitas Pendidikan Indonesia / priangantimurnews.pikiran-rakyat.com / 31 Maret 2021

Lia Sylvia Dewi Mahasiswa prodi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia semester 4 di Universitas Pendidikan Indonesia berhasil meraih juara 1 pada pemilihan Duta Baca Jawa Barat 2021.

Pemilihan Duta Baca Jawa Barat 2021 yang diselenggarakan oleh Dinas Perpustakaan dan Provinsi Jawa Barat, khususnya pada program BPBGM (Bidang Pengembangan Budaya Gemar Membaca) adalah Kegiatan yang menjaring para mahasiswa usia 19-22 tahun yang bergiat di dunia literasi dan memiliki kompetensi untuk menjadi agen peningkatan budaya baca di Jawa Barat.

Peserta yang mendaftar pada seleksi administrasi sejumlah 248 orang dari 26 Kabupaten/Kota (tidak ada yang mendaftar dari Kota Cirebon untuk tahun ini). Di seleksi administrasi tersebut, peserta harus mendapatkan rekomendasi dinas perpustakaan Kabupaten/Kota masing-masing, membuat karya tulis ilmiah, membuat resume, dan sebagainya. Kemudian, terpilihlah 143 orang yang akan melaksanakan seleksi tahap 2. Di tahap dua ini, peserta melaksanakan proses wawancara dan di bagi ke dalam 2 sesi untuk menghindari adanya kerumunan. Hingga terpilihlah 30 Finalis yang akan dikukuhkan menjadi Duta Baca Jawa Barat. Ketiga puluh finalis itu kemudian dikarantina di Hotel Shakti, Bandung.

Di hari pertama karantina, finalis mendapat kunjungan dari Penerbit Airlangga lalu berkunjung ke Gedung Sate. Selanjutnya, finalis diberikan tes tertulis mengenai kepustakaan, pengetahuan umum, dan bahasa Inggris. Dilanjutkan dengan proses Dinamika Kelompok. Besoknya, ketiga puluh Duta Baca tersebut mempresentasikan program literasi yang sudah, sedang, dan akan dibuat di hadapan dewan juri, peserta, dan panitia. Presentasi berlangsung selama 5 menit dan 2 menit tanya jawab. Dipilihlah 10 finalis terbaik untuk melaksanakan wawancara terbuka. Pada akhirnya, hadirlah 6 besar yang diseleksi kembali untuk penentuan urutan juara.

Duta Baca tahun ini memang sedikit berbeda dari tahun sebelumnya. Biasanya juara akan dibagi menjadi juara 1 putra dan putri, sehingga ada 12 juara. Namun dalam kondisi pandemi, harus ada pemangkasan jumlah finalis dan berdampak pada keputusan untuk membersaingkan putra dan putri. Sehingga kejuaraan tahun ini tidak berpasangan.

“Alhamdulillah Lia mendapatkan juara pertama. Suatu amanah yang besar namun juga pengalaman yang luar biasa. Banyak sekali yang didapatkan, mulai dari wawasan baru, pengalaman berkunjung ke berbagai tempat hingga Perpustakaan Nasional, mendapatkan keluarga baru yang suportif dan satu misi. Hadiah untuk juara pertama diantaranya adalah samir emas, piala, uang tunai senilai 5 Juta Rupiah. Tentunya setelah ini ada banyak program yang harus dilaksanakan bersama para duta yang lainnya guna mewujudkan literasi untuk kesejahteraan” Ujar Mahasiswi asal Sumedang, Jawa Barat tersebut.